Menteri Luar Negeri AS Tegaskan Kembali, Tidak Ada Rencana Merubah Rezim di Rusia

panthic.net, TEL AVIV – Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Minggu (27/3/2022) menjelaskan kembali, Amerika Serikat tidak berencana mengejar perubahan rezim di Rusia.

“Saya pikir presiden, Gedung Putih, membuat poin tadi malam secara sederhana,” katanya.

“Presiden Vladimir Putin tidak dapat diberdayakan untuk berperang atau terlibat agresi terhadap Ukraina atau siapa pun,” kata Blinken dalam konferensi pers di Jerusalem, seperti dilansir AP.

“Seperti yang Anda ketahui, dan seperti yang Anda dengar, kami katakan berulang kali, kami tidak memiliki strategi perubahan rezim di Rusia, atau di manapun,” tegasnya.

Julianne Smith, duta besar AS untuk NATO, juga menegaskan kembali pada Minggu (27/3/2022), AS tidak berusaha menjatuhkan Putin dari kursi kepresidenan Rusia.

Baca juga: Presiden AS Sebut Putin Tukang Jagal, Minta Rakyat Rusia Salahkan Presidennya Atas Sanksi Barat

Dalam pidato yang menyapu dan tegas yang mengakhiri perjalanan empat hari ke Eropa, Joe Biden pada Sabtu (26/3/2022) menyebut perang di Ukraina sebagai bagian dari pertempuran kebebasan.

Biden mengakhiri pidatonya dengan seruan secara blak-blakan agar Putin menghentikan agresi di Ukraina.

“Demi Tuhan, orang ini tidak bisa tetap berkuasa,” kata Biden saat berkunjung ke Warsawa, Polandia, dalam komentar terkuatnya hingga saat ini tentang keinginannya untuk melihat Putin pergi.

Tak lama setelah pidato tersebut, seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan Biden tidak menyerukan agar Putin dicopot dari jabatannya .

“Maksud presiden, Putin tidak diizinkan menjalankan kekuasaan atas tetangganya atau wilayahnya,” ujarnya.

Baca juga: Presiden Amerika Serikat Tuduh Vladimir Putin Manfaatkan Minyak Jadi Mesin Perang

“Dia tidak membahas kekuasaan Putin di Rusia, atau perubahan rezim,” tambahnya,

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab:

“Ini bukan terserah presiden AS dan bukan terserah Amerika untuk memutuskan siapa yang akan tetap berkuasa di Rusia.”

“Hanya orang Rusia, yang memilih presiden mereka, yang dapat memutuskan itu,” kata Peskov.(*)

Baca juga: Macron Peringatkan Ketegangan Akan Meningkat, Usai Joe Biden Sebut Putin Sebagai Tukang Jagal