Arab Saudi Beri Apresiasi ke PBB, Gencatan Senjata di Yaman Diharapkan Akan Akhiri Konflik

panthic.net, RIYADH – Kerajaan Arab Saudi memberi apresiasi atas upaya PBB meloloskan gencatan senjata di Yaman.

Kabinet Arab Saudi menyatakan harapan penghentian aksi militer akan berkontribusi pada solusi politik di negara yang dilanda perang itu.

Yaman telah diundang untuk dialog nasional melalui inisiatif Dewan Kerjasama Teluk (GCC) untuk menemukan solusi untuk perang tujuh tahun.

Tetapi, Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menolak untuk menghadiri pembicaraan di Riyadh.

Koalisi untuk Memulihkan Legitimasi di Yaman mengumumkan menghentikan semua operasi militer di Yaman pada 30/3/2022).

Sedangkan Houthi mengumumkan gencatan senjata sepihak pada 26 Maret 2022.

Baca juga: Houthi Manfaatkan Gencatan Senjata, Peralatan Perang Dipasok di Luar Marib, Bersiap Menyerang Lagi

Gencatan senjata dua bulan telah disambut oleh masyarakat internasional.

UEA mendukung semua upaya yang dilakukan oleh utusan PBB untuk meningkatkan prospek perdamaian dan stabilitas di Yaman dan kawasan.

Bahrain memuji tanggapan atas sikap koalisi pimpinan Arab Saudi

Dikatakan, pihaknya berharap hal itu akan menjadi langkah penting sebagai peluang untuk menghentikan perang di Yaman.

Menyambut gencatan senjata, Jepang mengatakan tidak ada solusi militer untuk konflik Yaman, tetapi solusi politik melalui dialog di antara rakyat Yaman.

Houthi telah dikritik karena mengeksploitasi gencatan senjata dengan mengerahkan alat berat dan pasukan militer di luar kota strategis Marib.

Baca juga: Pembicaraan Damai Yaman di Riyadh Dimulai, Ratusan Politisi dan Suku Hadir, Houthi Tolak Hadir

Milisi Houthi diduga bersiap meluncurkan serangan baru untuk merebut kota itu.

Riyal Yaman rebound selama akhir pekan sekitar 13 persen karena pembicaraan damai berlanjut di ibukota Aab Saudi.

Pedagang uang mengatakan riyal naik untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, dari 1260 menjadi 1070 di wilayah yang dikuasai pemerintah.(*)