“Masyarakat seperti dipaksa harus membeli pertamax di SPBU, karena setiap pengisian pelanggan selalu dilayani dengan perkataan “pertalite kosong”. Ini kan aneh, kenapa di pengecer selalu ada,” tanya dia.
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
panthic.net, REDELONG – Masyarakat di Kabupaten Bener Meriah mengeluhkan susahnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kabupaten ini.
Anehnya, BBM jenis pertalite sangat mudah didapat di sejumlah pengecer di seluruh kecamatan di Bener Meriah.
Para pengencer ini secara terang-terangan, menjual minyak pertalite kepada masyarakat dengan harga Rp 10.000 per liter.
Sedangkan harga resmi di SPBU BBM jenis pertalite, dijual dengan harga Rp 7.650 per liternya.
Sementara yang menjadi pertanyaan, dari mana para pengencer tersebut mendapatkan minyak pertalite itu?
Serta bukan dalam jumlah kecil, jika dihitung-hitung, ada puluhan pengecer bertebaran di setiap kecamatan dalam wilayah Bener Meriah.
Secara aturan sesuai dengan UU Migas No 22 tahun 2001 dan PP 36 tahun 2004 bahwa untuk melakukan kegiatan usaha hilir migas harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM (Dirjen Migas) dan mendaftarkan izin usaha niaga tersebut ke BPH Migas.
Baca juga: Aneh! Pertalite Sulit Didapat di SPBU Bener Meriah, Malah Melimpah di Eceran, Begini Keluhan warga
Untuk diketahui, di Kabupaten Bener Meriah, sekarang ini sudah ada 4 unit SPBU yang tersebar di Kecamatan Timang Gajah, Wih Pesam, dan Kecamatan Bandar.
#Pertalite #Sulit #Didapat #SPBU #Bener #Meriah #Eceran #Malah #Melimpah
Sumber : aceh.tribunnews.com