Oleh Prof Dr Al Yasa’ Abubakar MA, Guru Besar UIN Ar-Raniry
Pada kesempatan ini, sebagai rangkaian terakhir dari tulisan tentang shalat malam (Tarawih), penulis akan menguraikan beberapa hal tentang shalat Tarawih setelah Rasulullah wafat.
Dalam sebuah hadis yang dituturkan Aisyah dan dirawikan oleh al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan an-Nasa’i disebutkan, Rasulullah pada bulan Ramadhan pernah mengerjakan shalat malam di masjid, lalu banyak jamaah yang mengikutinya.
Pada malam berikutnya lebih banyak lagi orang yang ikut menjadi makmum.
Pada malam ketiga, para Sahabat menunggu Nabi untuk shalat malam berjamaah, tapi beliau tidak datang ke masjid.
Besoknya beliau bersabda, saya tahu apa yang kalian kerjakan semalam.
Sebetulnya tidak ada yang mengahalangi saya untuk shalat bersama kalian.
Tapi saya khawatir shalat ini akan diwajibkan atas kalian (dianggap wajib oleh kalian).
Dalam kisah lain, Abdurahman bin `Abdul Qari’ menuturkan bahwa dia pada suatu malam di bulan Ramadhan pernah datang ke Masjid bersama Khalifah Umar bin al-khaththab.
Baca juga: Shalat Tarawih dan Shalat Malam (2)
Baca juga: Shalat Tarawih dan Shalat Malam (3)
Mereka melihat orang-orang menunaikan shalat Tarawih secara terpencar-pencar.
#Shalat #Tarawih #dan #Shalat #Malam
Sumber : aceh.tribunnews.com