Berita  

Tradisi Meugang dalam Kitab Qanun Meukeuta Alam, Dikirim Budayawan Aceh TA Sakti

Tradisi Meugang dalam Kitab Qanun Meukeuta Alam, Dikirim Budayawan Aceh TA Sakti

Meugang juga dilakukan pada saat menjelang Idul Fitri dan Idul Adha. Tradisi meugang sudah dilakukan sejak masa kerajaan Aceh.

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS. COM, JAKARTA – Setiap menjelang Ramadhan, masyarakat Aceh mengawalinya dengan kegiatan budaya yang disebut “Madmeugang” atau “Makmeugang” atau “Meugang.”

Meugang juga dilakukan pada saat menjelang Idul Fitri dan Idul Adha.

Tradisi “meugang” sudah dilakukan sejak masa kerajaan Aceh.

Ketika itu, Sultan memerintahkan agar mendata seluruh masyarakat kurang mampu atau fakir miskin di tiap-tiap kampung.

Pelaporan dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat gampong sampai ke sultan.

Baca juga: Warga Rheum Timu Bireuen Terima Paket Meugang, Dananya Bersumber dari Laba Hasil Usaha BUMG 

Kemudian sultan memerintah untuk membantu masyarakat fakir miskin itu.

Tradisi  Madmeugang ini tertuang dalam  Kitab Qanun Meukuta Alam, halaman 47, 
Sub judul:  Kurnia Raja di Hari Makmeugang.

Naskah Qanun ini dikirim oleh budayawan Aceh TA. Sakti kepada jurnalis Serambinews.com, Fikar W Eda berukuran isi bab tersebut:



#Tradisi #Meugang #dalam #Kitab #Qanun #Meukeuta #Alam #Dikirim #Budayawan #Aceh #Sakti

Sumber : aceh.tribunnews.com

Exit mobile version