Berita  

Inspiratif! Kisah It Sepriadi, 22 Tahun Menekuni Pelukis Sketsa Wajah

VIDEO Cerita It Sepriadi, 22 Tahun Menekuni Melukis Sketsa Wajah

Laporan Bagus Setiawan | Aceh Tengah

panthic.net, TAKENGON – Sudah hampir 22 tahun, It Sepriadi menekuni jasa lukis sketsa wajah.

 Pria yang akrab di panggil It tersebut biasa menjual jasa lukisnya di setiap expo, festival, atau acara-acara besar lainnya.

Amatan Serambinews.com pada Selasa (24/5/2022), It tampak serius sedang melukis wajah dua orang anak di atas kertas ukuran A3.

Perlahan dia coret dan usap bubuk arang menggunakan alat yang sudah ia sediakan, seperti menggunakan kapas dan pensil berukuran khusus.
Pria asal Sumatera Barat yang berdomisili di Medan ini, datang ke Festival Kebudayaan Gayo Tahun 2022, untuk mengikuti serangkaian kegiatan tersebut.
“Lihat beritanya kan kalau di Aceh Tengah ada festival budaya, langsung berangkat dari Medan ke sini, ikutan,” kata It kepada Serambinews.com di depan Kantor Pariwisata Aceh Tengah.
Ini bukan kali pertama ia datang ke Aceh Tengah. Menurut It, terakhir ia datang ke Aceh Tengah adalah pada saat perhelatan pacuan kuda pada bulan Februari lalu.
Ia bercerita, jika selain menjual lukisannya di acara-acara tertentu, ia juga berkeliling kota Medan untuk menjual jasa lukisannya.
Untuk lukisannya sendiri, ia membandrol harga mulai dari Rp 100 ribu untuk 1 karakter wajah ukuran kecil dan Rp 150 ribu untuk 1 karakter wajah ukuran besar.

Estimasi waktu yang dihabiskan untuk melukis 1 karakter wajah bervariasi.

Jika melihat objek secara langsung membutuhkan waktu hanya 20 menit dan jika melihat dari ponsel atau foto, bisa lebih dari 30 menit tergantung bagaimana foto dari objek yang akan digambar. 
Selain melukis dengan pesil atau serbuk arang, ia juga melukis dengan cat minyak.
“Selain melukis dengan ini (serbuk arang), pakai cat minyak juga ada, tapi jarang yang meminta karena harganya mahal, bahannya juga beda,” urai dia.
“Untuk cat minyak pakai kertas kanvas, harganya untuk satu lukisan bisa Rp 1 juta,” jelas It sembari menunjukkan hasil dari kukisan cat minyak miliknya.
Tagore Abubakar beserta istri, merupakan tokoh dataran tinggi Gayo yang pernah ia lukis.
It Sepriadi menyebutkan, meski ia sudah memasuki tahun ke 22 sebagai pelukis, bukan berarti ia tidak ada hambatan dalam menekuni profesinya ini. Rasa mood yang kurang baik menjadi salah satu hambatan dalam melukis.
“Sering juga mood gak bagus, jadi mau ngelukis juga gak enak. Biasanya kalau mood kacau, itu paling dengar musik atau nonton youtube,” ujar It.
Bakat melukisnya, beber It, sudah ia asah sejak sekolah menengah. Ia mengatakan jika ia bersekolah.(*)



#Inspiratif #Kisah #Sepriadi #Tahun #Menekuni #Pelukis #Sketsa #Wajah

Sumber : aceh.tribunnews.com

Exit mobile version