BANDA ACEH – Hasil sebuah penelitian dari Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) dan Perkumpulan Telapak Teritori Aceh pada Sabtu dan Minggu (28-29/5/2022), mengungkapkan bahwa air Krueng Aceh selama ini terkontaminasi mikroplastik.
“Krueng Aceh telah terkontaminasi mikroplastik, polanya semakin ke arah hilir jumlah mikroplastik makin bertambah.
Jenis yang paling banyak mencemari air sungai adalah jenis fiber atau partikel mikroplastik yang berbentuk benang,” ungkap peneliti Eka Chlara Budiarti kepada Serambi, Selasa (31/5/2022).
Jenis fiber ini, menurutnya, bersumber dari tekstil atau bahan pakaian polyester yang dicuci kemudian benang-benangnya rontok dan mengalir melalui bilasan air menuju ke sungai.
Peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton) ini menjelaskan, meski air Krueng Aceh tampak tidak terlalu keruh.
Namun dengan menggunakan mikroskop pembesaran 40-400 kali bisa ditemukan hingga 150 partikel mikroplastik dalam 100 liter air sungai.
Pengambilan sample uji kualitas air Krueng Aceh dilakukan pada empat lokasi mewakili segemen hulu di Lambeugak dan Keumireu, Aceh Besar.
Segmen tengah di Lambaro, Aceh Besar, dan segmen hilir di Beurawe, Banda Aceh.
Dalam pengambilan sampel tersebut, kontaminasi mikroplastik terbanyak di temukan di bawah Jembatan Beurawe yaitu 150 PM/100 L.
Baca juga: Krueng Aceh Montasik Tercemar Enceng Gondok dan Sampah, Anggota DPRA Minta Balai Sungai Benahi
Baca juga: Gampong Blang Krueng Aceh Besar Launching “Geurakan Bek Beuo“, Diinisiasi PLA, Ini Pesan Prof Eka
Disusul Jembatan Lambaro 90 PM/100 L yang mewakili segmen tengah Krueng Aceh.
#Krueng #Aceh #Terkontaminasi #Mikroplastik #Serambinewscom
Sumber : aceh.tribunnews.com