Berita  

Para Ahli Berbagi Kiat Untuk Wirausaha Muda

Universitas Pertamina, 4 April – Dalam Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap KUMKM Tahun 2022, Senin (28/3), Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya terhadap peran generasi muda dalam perbaikan ekosistem kewirausahaan nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan.

Menurutnya, Perpres yang ditandatangani pada 3 Januari 2022 ini membutuhkan dukungan semua pihak terutama dalam hal peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karenanya, Universitas Pertamina (UPER) menginisiasi pelaksanaan kegiatan Sekolah Wirausaha. Dalam kegiatan ini, UPER menghadirkan para pakar di bidang kewirausahaan untuk membangun semangat mahasiswa dalam melahirkan bisnis rintisan.

Kegiatan yang berlangsung secara daring pada 23 Maret tersebut diisi oleh para ahli wirausaha yaitu: President Director PT Mandiri Capital Indonesia, Edi Danusaputro; Direktur Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Padang Wicaksono; CoFounder & Chief Business Development Officer Binar Academy, Dita Aisyah; dan Wartawan senior, penulis, presenter televisi, sekaligus pendiri BenihBaik.com, Andy F. Noya.

Turut hadir memberikan sambutan, Sub Koordinator Kesejahteraan, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Charoline Dewi Virasari. Mereka berbagi kiat untuk membantu mahasiswa memulai bisnis rintisannya:

1. Mulailah dengan Riset Pasar

Dikatakan President Director PT Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro, penting bagi calon pengusaha untuk melakukan kajian mendalam tentang produk atau jasa seperti apa yang ingin dijual ke masyarakat. Pemetaan konsumen juga harus dilakukan dengan matang. Pengusaha harus memahami karakteristik konsumen yang ingin disasarnya.

2. Hasilkan Produk atau Jasa Yang Inovatif

Eddi melanjutkan, banyak produk dan jasa yang saat ini hadir untuk memudahkan hidup manusia namun tak laku di pasaran. “Biasanya ini terjadi karena para pengusaha muda tidak mau berevolusi atau berinovasi untuk mengembangkan produk atau jasanya. Ingatlah bahwa produk atau jasa yang akan dijual harus selalu menekankan aspek kebermanfaatan untuk masyarakat,” imbuh Edi.

3. Manfaatkan Segala Kesempatan

Direktur Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Padang Wicaksono, mengatakan, para pengusaha muda juga harus pandai memanfaatkan peluang kolaborasi, sinergi, dan kerjasama di berbagai jejaring komunitas. Dukungan sarana pembelajaran dan pendanaan bisnis rintisan dari

Kampus teknologi dan bisnis energi seperti Program Inkubasi Bisnis Universitas Pertamina misalnya, juga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengembangkan usaha.

4. Ubah Tantangan Jadi Peluang

CoFounder & Chief Business Development Officer Binar Academy, Dita Aisyah, menambahkan, dalam berwirausaha penting untuk melihat segala tantangan yang ada sebagai peluang mengembangkan usaha.

5. Mulai Aja Dulu

Terakhir, Andy F. Noya, mengajak para mahasiswa untuk memulai dengan langkah kecil. Menurutnya, akses permodalan, kemitraan, dan kolaborasi, kini terbuka lebar. Para generasi muda hanya perlu berani mengambil langkah nyata untuk memulai.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, Budi W. Soetjipto mengatakan, saat ini tak kurang dari 30 bisnis rintisan mahasiswa dibina oleh kampus. “Pembinaan yang diberikan, tak hanya sebatas bantuan modal usaha. Kami juga memberikan akses kemitraan, dan berbagai pelatihan secara reguler, seperti branding, manajemen finansial, leadership, dan kelas entrepreneur seperti Sekolah Wirausaha ini,” ujar Budi.

Menurut Budi, tak sedikit dari kelompok bisnis rintisan mahasiswa UPER tersebut yang mendapatkan bantuan akses permodalan dari pihak eksternal, misalnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora). “Ada juga yang menyabet berbagai penghargaan bergengsi baik di level nasional maupun internasional. Misalnya penghargaan di Ajang Southeast Asia Startup Summit 2019,” pungkas Budi.

Di Universitas Pertamina, dukungan terhadap pengembangan usaha mahasiswa diberikan secara penuh melalui berbagai program pembinaan.

Bagi siswa-siswi yang ingin membangun kewirausahaan, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) dan Ujian Masuk Online untuk Tahun Akademik 2022/2023. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran

Tentang Universitas Pertamina

kampus seperti Program Inkubasi Bisnis Universitas Pertamina misalnya, juga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengembangkan usaha.

4. Ubah Tantangan Jadi Peluang

CoFounder & Chief Business Development Officer Binar Academy, Dita Aisyah, menambahkan, dalam berwirausaha penting untuk melihat segala tantangan yang ada sebagai peluang mengembangkan usaha.

5. Mulai Aja Dulu

Terakhir, Andy F. Noya, mengajak para mahasiswa untuk memulai dengan langkah kecil. Menurutnya, akses permodalan, kemitraan, dan kolaborasi, kini terbuka lebar. Para generasi muda hanya perlu berani mengambil langkah nyata untuk memulai.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, Budi W. Soetjipto mengatakan, saat ini tak kurang dari 30 bisnis rintisan mahasiswa dibina oleh kampus. “Pembinaan yang diberikan, tak hanya sebatas bantuan modal usaha. Kami juga memberikan akses kemitraan, dan berbagai pelatihan secara reguler, seperti branding, manajemen finansial, leadership, dan kelas entrepreneur seperti Sekolah Wirausaha ini,” ujar Budi.

Menurut Budi, tak sedikit dari kelompok bisnis rintisan mahasiswa UPER tersebut yang mendapatkan bantuan akses permodalan dari pihak eksternal, misalnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora). “Ada juga yang menyabet berbagai penghargaan bergengsi baik di level nasional maupun internasional. Misalnya penghargaan di Ajang Southeast Asia Startup Summit 2019,” pungkas Budi. Di Universitas Pertamina, dukungan terhadap pengembangan usaha mahasiswa diberikan secara penuh melalui berbagai program pembinaan.

Bagi siswa-siswi yang ingin membangun kewirausahaan, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) dan Ujian Masuk Online untuk Tahun Akademik 2022/2023. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran

Tentang Universitas Pertamina

Universitas Pertamina merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang didirikan pada tanggal 1 Februari 2016 sebagai bentuk tanggung jawab sosial PT Pertamina (Persero) di bidang pendidikan. Universitas Pertamina diresmikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada tanggal 11 Februari 2016. Universitas Pertamina memiliki 6 Fakultas dan 15 Program Studi yang kurikulumnya dibuat berbasis kebutuhan industri energi. Universitas Pertamina didirikan dengan harapan menjadi universitas berkelas dunia yang bergerak di bidang bisnis dan teknologi energi. Saat ini, pengelolaan Universitas Pertamina berada di bawah naungan Pertamina Foundation.

Untuk informasi lebih lanjut:

Alamat : Jalan Teuku Nyak Arief, Simprug, Kel. Grogol Selatan, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12220

Telepon : (021) 29044308

Website : www.universitaspertamina.ac.id 

Email : [email protected]

Media Sosial : 1. Instagram : universitaspertamina

2. Twitter : @UnivPertamina

3. Line@ : @UnivPertamina

4. Facebook : Universitas Pertamina

Narahubung:

Nama : Pristia T.A. – Tim Humas Universitas Pertamina

Telepon : 08999560084

Email : [email protected] 

Akibatnya, Indonesia sempat mengalami kelangkaan penyanitasi tangan karena keterbatasan bahan baku. Selain dari kelangkaan yang terjadi, 

Meski dianggap sangat efektif dalam membunuh kuman dan bakteri, faktanya penggunaan penyanitasi tangan berbahan alkohol dalam jangka panjang tidak baik untuk kulit.

World Health Organization (WHO) menyebutkan, penyanitasi tangan yang efektif harus memiliki kandungan alkohol sedikitnya 60 persen. Namun, jika dipakai secara terus menerus, alkohol yang terkandung dalam penyanitasi tangan dapat mengurangi protein dan lipid pada lapisan kulit yang berpotensi mengurangi kelembaban kulit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Dermatology Association (AADA), selain rasa tidak nyaman, kulit kering justru dapat meningkatkan peluang masuknya kuman ke dalam tubuh.

masyarakat terkena panic buying dengan memborong stok masker dan hand sanitizer. Hal tersebut yang akhirnya mengakibatkan kelangkaan stok dan melonjaknya harga yang berada di atas batas normal.