Oleh: Ahmad Humam Hamid *)
PERNAHKAN kita membayangkan orang Spanyol berbuka puasa, bertarawih, menjalankan perintah agama dengan baik, layaknya kaum muslim lainnya di seluruh dunia.
Kalau pun kita bayangkan ada, cuma sedikit, mungkin pun tak sampai ribuan.
Percayakah kita jika keturunan penemu benua Amerika pada tahun 1492, Christopher Columbus beserta kafilahnya, dalam perjalanan sejarahnya selama lebih 5 abad menjadi pemeluk Islam?
Jumlahnya juga bukan sedikit, lebih dari 250.000 orang yang tersebar di seluruh Amerika Serikat.
Miami adalah kota kedelapan terbesar di AS, dan menempati ranking ketiga dalam kategori kota pencakar langit.
Kalaulah tanaman kelapa dapat dijadikan ukuran sebagai tanaman tropis, maka Miami adalah “tropis”.
Namun walaupun tropis bukan dalam arti geografis yang sesungguhnya, kecuali pada musim panas, cuacanya sepanjang tahun mempunyai banyak kemiripan dengan kawasan tropis di dataran tinggi, semacam dinginnya Pantan Cuaca di Gayo Lues, ataupun Pantan Terong di Bebesen Aceh Tengah.
Baca juga: Masjid Nabawi di Madinah Ditabur Wewangian 20 Kali Sehari Selama Ramadhan
Di kota ini terdapat paling kurang sekitar 3.000 penduduk muslim yang tersebar di berbagai kawasan, mulai dari pusat kota, kawasan yang terletak antara Biscaya Bulevard dan sungai Miami, sampai dengan kawasan pinggir kota seperti di pantai Miami Utara.
Penduduk Islam di kota ini datang dari berbagai kawasan, baik yang telah lama bermukim, ataupun baru saja datang.
#Catatan #Perjalanan #Ramadhan #Muslim #Latino #Puasa #Taco #dan #Virgin #Mojitos
Sumber : aceh.tribunnews.com