Oleh: Prof Dr Al Yasa’ Abubakar MA, Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Dalam tulisan sebelum ini sudah dijelaskan bahwa shalat malam yang dicontohkan Rasulullah, cenderung merupakan shalat yang panjang bacaan Al-qur’annya, bacaan ruku`nya dan bacaan sujudnya, walaupun sedikit bilangan rakaatnya.
Jumhur ulama sesuai dengan hadis, sepakat bahwa shalat malam Rasulullah tidak lebih dari tiga belas rakaat, sedang bacaan beliau, pernah dalam satu rakaat membaca tiga surat, al-Baqarah, Ali Imran, dan an-Nisa’ (lima juz lebih).
Beliau sering shalat malam sampai kakinya bengkak kerena terlalu lama berdiri.
Pada kesempatan ini, penulis akan menjelaskan sunnah Nabi mengenai jumlah rakaat untuk satu kali salam.
Dalam sebuah hadis yang dituturkan Aisyah dirawikan oleh al-Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Nabi bersabda, shalat malam dikerjakan dua-dua rakaat sekali salam.
Berdasarkan hadis ini, jumhur ulama berpendapat bahwa shalat malam sebaiknya dikerjakan dua rakaat sekali salam, kecuali witir satu rakaat sekali salam.
Di dalam praktek, banyak hadis yang menuturkan bahwa Rasulullah pernah bahkan sering mengerjakan shalat malam lebih dari dua rakaat sekali salam.
Dalam hadis penuturan Aisyah, yang dirawikan oleh al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah pernah shalat malam tiga belas rakaat, berwitir dengan lima rakaat dan tidak duduk (untuk tasyahud) kecuali pada rakaat yang terakhir.
Baca juga: Shalat Tarawih dan Shalat Malam (2)
Baca juga: Shalat Tarawih dan Shalat Malam (3)
Dalam hadis penuturan Ummu Salamah (Ummul Mukminin), yang dirawikan oleh an-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad, Rasulullah pernah mengerjakan shalat witir tujuh dan lima rakaat, tidak beliau pisahkan dengan salam atau dengan berbicara.
#Shalat #Tarawih #dan #Shalat #Malam
Sumber : aceh.tribunnews.com