OLEH AKHYAR MOHD ALI, Kasi Bimas Islam Kemenag Aceh Besar, Sekjen Al Washliyah Aceh dan CJH Kloter 1 asal Banda Aceh
KELOMPOK terbang (kloter) perdana mulai akan diberangkatkan pada tanggal 4 Juni 2022 menuju Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz di Madinah sementara jamaah calon haji asal Aceh baru mulai diterbangkan pada tanggal 15 Juni 2022 dengan jumlah jamaah 1.988 atau setengah dari kuota sebelumnya yang berjumlah 4.393 jamaah.
Indonesia secara keseluruhan mendapat kuota 100.051 jamaah yang terdiri dari 92.825 haji reguler dan 7.226 jamaah haji khusus.
Pelaksanaan haji tahun 2022 ini merupakan yang pertama pasca Covid-19 melanda seantero dunia hingga pelaksanaan masih dibatasi baik kuota, usia dan protokol kesehatan lainnya, seluruh jamaah pasti mendambakan akan mendapat haji mabrur (diterima), namun belum tentu semua mendapatkannya, apa lagi jamaah haji kali ini masih di hantui oleh wabah Covid-19 yang belum 100 % hilang juga tantangan lainnya adalah suhu udara panas yang mencapai 49 derajat celcius.
Di samping mematuhi aturan kesehatan yang ketat maka internalisasi makna haji secara mendalam tentunya menjadi kata kunci agar mewujudkan haji mabrur tersebut karena haji sarat dengan simbol.
Karenanya ada beberapa makna haji yang perlu kita internalisasi (resapi) agar haji mabrur dapat menjadi oleh-oleh yang utama.
Pakaian ihram Ketika jamaah haji sampai di Miqat, mereka mengenakan pakaian Ihram dengan kaki telanjang tanpa terkecuali.
Pakaian ini warnanya putih, tidak berjahit dan bahan dasar kainnya pun sangat sederhana.
Meskipun kaya, tidak diperkenankan memakai pakaian sutra.
Baca juga: JCH Aceh Tetap Berangkat Lewat Bandara SIM, Kemenag Aceh Minta Jamaah Haji tak Terpengaruh Hoaks
Baca juga: 17 CJH Subulussalam Ikut Manasik, Terbang ke Tanah Suci 19 Juni 2022, Ini Pesan Kakankemenag Juniazi
Perintah ini mengingatkan akan eksistensi manusia yang tidak memiliki apa-apa.
#Merengkuh #Haji #Mabrur #Serambinewscom
Sumber : aceh.tribunnews.com
